Kata yogjakarta mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Yogjakarta adalah suatu daerah yang kaya akan budaya dan objek wisatanya yang indah. Salah satunya adalah Keraton Yogjakarta Hadiningrat, di sana sering dilakukan ritual-ritual yang sangat kental dengan seni budayanya, contohnya gadebeg sawal, sekaten, upacara siraman/jamasan pusaka dan labuhan, dll.
Sejarah Keraton Yogjakarta Hadiningrat:
" Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan[2] yang bernama Garjitawati. Pesanggrahan ini digunakan untuk istirahat iring-iringan jenazah raja-raja Mataram (Kartasura dan Surakarta) yang akan dimakamkan di Imogiri. Versi lain menyebutkan lokasi keraton merupakan sebuah mata air, Umbul Pacethokan, yang ada di tengah hutan Beringan. Sebelum menempati Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono I berdiam di Pesanggrahan Ambar Ketawang yang sekarang termasuk wilayah Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman[3].
Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan)[4][5]. Selain itu Keraton Yogyakarta memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun benda-benda kuno dan bersejarah. Di sisi lain, Keraton Yogyakarta juga merupakan suatu lembaga adat lengkap dengan pemangku adatnya. Oleh karenanya tidaklah mengherankan jika nilai-nilai filosofi begitu pula mitologi menyelubungi Keraton Yogyakarta. Dan untuk itulah pada tahun 1995 Komplek Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dicalonkan untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. "
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat
Mungin ini beberapa foto di Keraton Yogjakarta Hadiningrat.
Foto bersama dengan Teman AK 5 dan Guru - Guru SMKN 13 Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar